v Kebutuhan
manusia
- 1. Pengertian Kebutuhan
kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia
untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan.
-Macam - Macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia sangat bermacam-macam. Kebutuhan tersebut
dapat digolongkan, sebagai berikut :a. Kebutuhan Menurut Intensitas
1) Kebutuhan Primer
1) Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok
yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Kata primer sendiri
berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Secara umum kebutuhan primer
terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, pakaian, dan rumah.
2) Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi,
setelah kebutuhan primer terpenuhi. Adapun kata sekunder berasal dari kata
scundus, yang berarti kedua. Contoh kebutuhan sekunder, yaitu meja, kursi,
3) Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga yang dipenuhi,
setelahkebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kata tersier berasal dari kata
tertius, yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier disebut juga kebutuhan mewah
atau lux.
b. Kebutuhan Menurut Sifat
1) Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh
jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan
makanan, minuman,
2) Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh
rohani atau jiwa. Contoh: untuk menyegarkan pikiran manusia memerlukan hiburan,
c. Kebutuhan Menurut Bentuk
1) Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda
material atau benda berwujud, seperti tas, makanan, rumah, pakaian, dan
lain-lain.
2) Kebutuhan ImmaterialKebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain
d. Kebutuhan Menurut Waktu
1) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak
dapat ditunda dan harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh:
kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang
yang sakit
2) Kebutuhan Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya
dapat ditunda, karena dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan
akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda
e. Kebutuhan Menurut Subjek
o
Kebutuhan IndividuKebutuhan individu adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh:
kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu
setiap orang berbeda.
2) Kebutuhan Kualitatif/Bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi
untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh : kebutuhan
akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat pembuangan sampah,
dan lain-lain.
v Berbagai
sumber ekonomi yang langkah dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
- Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin
mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat
apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari yang tersedia.Kelangkaan
bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat
diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak
seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kehidupan manusia yang tidak terbatas
dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas.
-Faktor Penyebab Kelangkaan
a. Keterbatasan sumber daya. Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbarui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
b. Perbedaan letak geografis. Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
c. Pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
d. Keterbatasan kemampuan produksi. Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.
e. Bencana alam. Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.
a. Keterbatasan sumber daya. Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbarui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
b. Perbedaan letak geografis. Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
c. Pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
d. Keterbatasan kemampuan produksi. Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.
e. Bencana alam. Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.
-Pengalokasian
sumber daya ekonomi
Mengingat sumber daya ekonomi
bersifat langka, pengalokasiannya harus memberi manfaat bagi manusia.
a. Sumber daya alam
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam dapat diperbarui tidak akan habis selama masih bisa dikembangbiakkan.Contohnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun sehingga tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contohnya bahan tambang dan minyak bumi.
a. Sumber daya alam
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam dapat diperbarui tidak akan habis selama masih bisa dikembangbiakkan.Contohnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun sehingga tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contohnya bahan tambang dan minyak bumi.
b. Sumber daya modal
Sumber daya modal atau kapital memberi kontribusi bagi kegiatan produksi maupun pendukung sarana sosial dan ekonomi. Uang, mesin, peralatan industri, gedung, kendaraan, jalan raya, dan jembatan merupakan contoh modal. Modal ini digunakan untuk meningkatkan produksi dan pembangunan ekonomi.
c. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi dan pembangunan. Hal tersebut karena manusia itu sendiri adalah pelaksana utama dalam seluruh proses pembangunan maupun produksi. Dalam proses produksi ada dua unsur dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja dan kewirausahaan.
Sumber daya manusia memanfaatkan kekuatan fisik, keahlian, dan kepribadian manusia. Kekuatan fisik manusia tercermin dari kesehatan dan kemampuan fisiknya. Manusia yang sehat dan kuat tentu dapat bekerja dan belajar dengan baik. Selain fisik yang sehat dan kuat, keahlian yang dimiliki seseorang juga menentukan kualitas sumber daya manusia.
Sumber daya modal atau kapital memberi kontribusi bagi kegiatan produksi maupun pendukung sarana sosial dan ekonomi. Uang, mesin, peralatan industri, gedung, kendaraan, jalan raya, dan jembatan merupakan contoh modal. Modal ini digunakan untuk meningkatkan produksi dan pembangunan ekonomi.
c. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi dan pembangunan. Hal tersebut karena manusia itu sendiri adalah pelaksana utama dalam seluruh proses pembangunan maupun produksi. Dalam proses produksi ada dua unsur dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja dan kewirausahaan.
Sumber daya manusia memanfaatkan kekuatan fisik, keahlian, dan kepribadian manusia. Kekuatan fisik manusia tercermin dari kesehatan dan kemampuan fisiknya. Manusia yang sehat dan kuat tentu dapat bekerja dan belajar dengan baik. Selain fisik yang sehat dan kuat, keahlian yang dimiliki seseorang juga menentukan kualitas sumber daya manusia.
-Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang
ekonomi adalah barang berguna yang jumlah
permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Contoh
sederhananya adalah beras, semua orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi beras,
akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga ketika terjadi kelangkaan
pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk menyesuaikan dengan
permintaan yang ada.
Jenis-jenis barang
ekonomi:
Berdasarkan segi
kepemilikan:
1.
Barang privat, yaitu barang yang
kepemilikannya dimiliki seseorang.
2.
Barang publik, yaitu barang yang
kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan umum.
Berdasarkan segi
pemakaian:
1.
Barang konsumsi, yaitu barang yang bisa
langsung memenuhi kebutuhan, contohnya makanan.
2.
Barang produksi, yaitu barang yang digunakan
sebagai alat untuk memproduksi barang lain, contohnya mesin.
Berdasarkan segi
sifat pemakaian:
1.
Barang substitusi, yaitu barang yang bisa
saling menggantikan pemakaiannya, contohnya beras dengan sagu atau jagung.
2.
Barang komplementer, yaitu barang yang
pemakaiannya harus secara bersama-sama, contohnya mobil dengan bensin.
Berdasarkan segi
sifat barang:
1.
Barang konkret, yaitu barang yang fisiknya
dapat dilihat, contohnya komputer.
2.
Barang abstrak, yaitu barang yang secara
fisik tidak dapat dilihat contohnya lagu.
Sedangkan barang
bebas adalah barang berguna yang jumlah persediaannya lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah permintaannya. Contohnya udara, air sungai, pasir di sungai.
Berbeda halnya jika yang dijadikan contoh adalah air PDAM, air ini adalah
barang ekonomi, karena persediaan terbatas, tapi permintaan jauh lebih banyak.
v Masalah
Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada
tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
-
|
Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta
atau menambah kegunaan suatu benda.
|
|
|
-
|
Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi
kegunaan suatu benda.
|
||
-
|
Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari
produsen kepada konsumen.
|
Pokok masalah tadi
selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana,
dan untuk siapa barang diproduksi.
-
|
Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi? |
||
-
|
Bagaimana (How)
|
|
|
|
|
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang
harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang
memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang
digunakan?
|
|
-
|
Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati? Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran. |
-
|
Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri
oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah
dalam sistem ekonomi tradisional ini?Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. |
-
|
Sistem Ekonomi Terpusat
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang
diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk
melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat
berkembang.Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan. |
-
|
Sistem Ekonomi Pasar
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi
produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan
dan daya beli konsumen.Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi. |
-
|
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem
ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
v Biaya peluang
|
-Biaya peluang(opportunity cost) atau biaya
kesempatan adalah biaya yang
dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya
peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai
contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan uang sebesar
itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV.
Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati
keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke
Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang
hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Walaupun biaya peluang (opportunity cost)
terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan
nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada
semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam
karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk
melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan
menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya
untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan yang akan hilang
sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya;
adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah
seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan
menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang
dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin
mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang
dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika
memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan
barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di
universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan
rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan
lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya
peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan
kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan
menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual
lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan
lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan).
Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam
jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah
bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus
menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk
memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya
lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan
kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak
lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian
ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya
minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi
etisnya.
v
Sistem
ekonomi
-Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu proses yang
menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam
jangka panjang maupun jangka pendek.
-
Macam-macam sistem ekonomi serta kebalkan dan kelemahan masing-masing
sistem ekonomi dan cara memecahkan masalah ekonomi yang di anut
Sistem Ekonomi Tradisional
(Traditional Economy)
Pengertian
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang
dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan
tata cara yang biasa ditempuh oleh ne-nek moyang sebelumnya. Sistem ekonomi
tradisional yang diterapkan oleh masyarakat tradisional (terpencil) secara
turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang
diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyara-kat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi
tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas mem-berikan perlindungan dalam
bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan
ekonomi di sini yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang
diproduksi, semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem per-ekonomian
ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. Sa-at
ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun
di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih
digunakan dalam ke-hidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi
tradisional adalah sebagai berikut:
- Teknik produksi dipelajari secara turun
temurun dan bersifat sederhana.
- Hanya sedikit menggunakan modal.
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang
dengan barang).
- Belum mengenal pembagian kerja.
- Masih terikat tradisi.
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber
kemakmuran.
- Masyarakatnya tidak mempunyai
peradaban/taraf hidup yang tinggi dan belum mengenal teknologi.
- Masyarakatnya tidak mengenal
perdagangan.
- Semua aktivitas dilakukan secara
turun-temurun menurut adat istiadat.
- Peran sebagai produsen dan
konsumen dilakukan oleh rumah tangga yang sama.
- Kebutuhan masyarakatnya hanya
pangan saja.
- Perubahan dalam proses produksi
dan konsumsi hampir tidak pernah berubah.
- Masyarakatnya sulit menerima
perubahan.
- Masyarakatnya hidup dengan
bercocok tanam, beternak dan berburu.
Kelebihan
Kelebihan dari sistem
ekonomi tradisional antara lain:
ü Tidak terdapat
persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
ü Masyarakat merasa sangat
aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
ü Tidak individualistis.
ü Tidak
terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.
ü Anggota
masyarakat tidak terbebani target tertentu karena kegiatan yang dilaku-kan
hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Kelemahan
Kelemahan sistem ekonomi
tradisional antara lain:
·
Teknologi yang digunakan
masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
·
Mutu barang hasil produksi
masih rendah.
·
Masyarakat berbuat hanya
sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.
·
Tidak bertujuna mencari
keuntungan, sehingga tidak ada motivasi untuk mencip-takan sebuah kemajuan.
·
Menganggap tabu terjadinya
perubahan, sehingga sulit untuk berkembang.
·
Tidak memperhitungkan
efisiensi dan penggunaan sumber daya.
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Government
Planned Economy)
Pengertian
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di
mana peran pemerintah sangat domi-nan, berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian dan memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan kepemilikan bisnis,
laba dan alokasi sumber daya untuk mencapai tu-juan yang telah ditentukan oleh
pemerintah. Pada sistem ini pemerintah menentukan ba-rang dan jasa apa yang
akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang ter-sebut diproduksi,
serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Pada sistem ekonomi ini,
pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan
perta-hanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan
oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah
apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduk-si, semuanya diatur
oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiat-an ekonomi
dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umum-nya
sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham
komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini
sudah di-tinggalkan. Pencetus gagasan sistem ekonomi terpusat ini adalah Karl
Marx.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi
terpusat adalah sebagai berikut:
§ Semua
alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
§ Hak
milik perorangan tidak diakui.
§ Tidak
ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam ke-giatan
perekonomian.
§ Kebijakan
perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
§ Semua
faktor produksi (sektor perekonomian) adalah milik pemerintah.
§ Sebagian
besar modal dan alat produksi dimiliki oleh pemerintah.
§ Pemerintah
menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian.
§ Pemerintah
mentolerir pengangguran tersamar (orang-orang yang hanya bekerja beberapa jam
saja dalam sehari).
§ Individu/kelompok
tidak dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekono-mian.
Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi terpusat antara lain:
ü Pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah eko-nomi lainnya.
ü Pasar barang dalam
negeri berjalan lancar.
ü Pemerintah dapat turut
campur dalam hal pembentukan harga.
ü Relatif mudah melakukan
distribusi pendapatan yang merata.
ü Jarang terjadi krisis
ekonomi.
Kelemahan
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah
sebagai berikut:
·
Mematikan inisiatif individu untuk maju
·
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
·
Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki kekayaan dan
sumber daya ekonomi.
Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis (Market
System/Price System)
Pengertian
Sistem ekonomi pasar
adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari
produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar
dan setiap orang bebas berusaha, berdagang dan memiliki hak milik dalam
melaku-kan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan laba sebesar-besarnya
serta memberi-kan motivasi tersendiri bagi tiap individu untuk terus maju.
Sistem ini sesuai dengan ajar-an dari Adam Smith, dalam bukunya An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Ia
mengatakan bahwa “kemakmuran bangsa akan terjamin jika setiap orang diberikan
kebebasan untuk menentukan sendiri apa, berapa, di mana dan bagaima-na
melakukan kegiatan ekonomi”. Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi
diha-rapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas
memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih
giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan mempero-leh laba
sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya
produ-sen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah
berlakunya persaingan secara bebas. Akibat-nya yang kuat bertambah kuat, sedang
yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Un-tuk mengatasi keadaan itu
pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang
dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan
ekonomi bebas lagi.
Perekonomian pasar
bergantung pada kapitalisme dan perusahaan swasta untuk mencip-takan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang
mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang
diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme
penawaran-permin-taan.
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang
diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu liberal klasik seperti Adam
Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi liberal tersebut
mempunyai kaitannya dengan "kebebasan alami" yang dipahami oleh
tokoh-tokoh eko-nomi liberal klasik tersebut. Meskipun demikian, Smith tidak
pernah menggunakan pa-ham tersebut. Konsep dari ekonomi liberal ialah bergerak
kearah suatu sistem ekonomi pasar bebas dan sistem berpaham perdagangan bebas.
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu
filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula dite-mukan pada suatu tradisi
penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-ba-tas dari kekuasaan
dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan in-dividu. Teori
itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai
kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan
pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu
hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain,
menyajikan suatu benda dengan batas mini-mum dapat diminati dan disukai oleh
masyarakat (konsumen).
Garis berpaham ekonomi
liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah diAustria dengan
berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan
digu-nakan oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika.
Seperti halnya di Amerika Serikat, paham liberal dikenali dengan
sebutan mild leftism estabilished.
-Ciri-Ciri
Ciri-ciri dari sistem ekonomi pasar adalah
sebagai berikut:
§ Setiap orang bebas
memiliki barang, termasuk barang modal.
§ Setiap orang bebas
menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
§ Aktivitas ekonomi
ditujukan untuk memperoleh laba.
§ Semua aktivitas ekonomi
dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
§ Pemerintah tidak
melakukan intervensi dalam pasar.
§ Persaingan dilakukan
secara bebas.
§ Peranan modal sangat
vital.
§ Peranan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi sangat kurang.
§ Segala sesuatu di dalam
kegiatan ekonomi ditentukan oleh kondisi pasar.
§ Kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi dilakukan sebesar-besarnya berda-sarkan mekanisme
pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan pe-nawaran (supply).
§ Harga ditentukan oleh
kekuatan dalam pasar.
§ Semua sumber produksi
adalah milik masyarakat individu.
§ Masyarakat diberi
kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
§ Pemerintah tidak ikut
campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekono-mi.
§ Masyarakat terbagi
menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber da-ya produksi dan
masyarakat pekerja (buruh).
§ Timbul persaingan dalam
masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
§ Kegiatan selalu
mempertimbangkan keadaan pasar.
§ Pasar merupakan dasar
setiap tindakan ekonomi.
§ Biasanya barang-barang
produksi yang dihasilkan bermutu tinggi
- Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi
pasar adalah:
ü Menumbuhkembangkan
inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam mengatur ke-giatan ekonomi karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
ü Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan
sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
ü Barang yang dihasilkan
bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku di pasaran dan
adanya persaingan semangat antar masyarakat.
ü Efisiensi dan
efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif ekonomi
(mencari laba).
ü Timbul persaingan
semangat untuk maju dari masyarakat
Kelemahan
Kelemahan dari sistem ekonomi pasar adalah:
·
Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
·
Munculnya monopoli yang dilakukan perusahaan dapat merugikan
masyarakat.
·
Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
sumber daya oleh individu. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
·
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
·
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu.
·
Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas
tersebut.
Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)
Pengertian
Perekonomian pasar campuran atau mixed
market economies adalah gabungan antara sis-tem perekonomian pasar dan
terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi.
Menurut Griffin, tidak
ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian
pasar atau pun terencana, bahkan negara sepertiAmerika Serikat. Meski-pun
dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa
per-aturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual
barang-ba-rang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising),
dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat
ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah
melakukan privatisasi (pengubahan status perusahaaan pemerintah
menjadi perusahaan swasta).
Sistem ekonomi campuran
pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor
swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor
swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan
perkembangan ekonomi.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi
campuran adalah sebagai berikut:
§ Barang modal dan sumber
daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
§ Pemerintah dapat
melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetap-kan kebijakan fiskal,
moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
§ Peran pemerintah dan
sektor swasta berimbang dalam kegiatan ekonomi.
§ Peran pemerintah ialah
membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, mo-neter, membantu dan
mengawasi kegiatan sektor swasta.
§ Sistem ini bervariasi
antara negara yang satu dengan yang lainnya, tergantung situasi perekonomian
negara yang bersangkutan.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan
mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Prancis merupakan salah satu negara yang
melakukan sistem ekonomi campuran. Selama ratusan tahun, Prancis memadukan
kebijakan sosialis dengan ekonomi pasar. Industri per-bankan, mobil,
penerbangan, baja dan kereta api dijalankan sebagai milik negara. Semen-tara
industri yang tidak begitu vital, dikuasai oleh swasta. Selama dua dekade
terakhir, Prancis mulai melepas perusahaan negara kepada swasta melalui
privatisasi.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara
yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah
kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan
negara–negara Eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah
menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi
sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekono-mi
campuran seperti, Malaysia, Prancis danIndonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi
sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan
Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi
Soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah
ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
v
Perilaku konsumen dan produsen
-
Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
|
|
Apa
yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu barang?
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu. Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Suatu Barang akan terasa
manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Apabila dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai
suatu barang dapat terbagi sebagai berikut:
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan.
Nilai
Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai
Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu
barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi
kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
Nilai
Tukar adalah kemampuan suatu barang
untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.
Nilai
Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan
dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan
tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Nilai
Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu
barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya: - biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut - persaingan dengan produsen kemeja lain Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan. |
-
Perilaku Konsumen
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah perilaku
yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur
barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana
konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu,
tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal
a.Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang
meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan
kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen.
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering
dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok
referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat
dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan
masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan
keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
b.Faktor Internal
Faktor-faktor
yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya
hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku
manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.
Pendekatan Perilaku Konsumen
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal
Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan
seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan
satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen
tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan
berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang
dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau
mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen
terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan
tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang
diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan
kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan
jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah
sebagai berikut:
1.Konsumen rasional,
artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing
marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang
artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai
pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di
dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang
tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam
pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak
mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5.Total utility adalah additive
dan independent. Additive artinya daya guna dari
sekumpulan barang adalah fungsi dari
kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent
berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang
X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal
Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya
guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan
konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal
adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan
kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang
memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
1.Konsumen rasional artinya
konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
2.Konsumen mempunyai
pola preferensi terhadap barang yang disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat
barang dari segi kegunaannya.
3.Konsumen mempunyai sejumlah uang
tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi
kebutuhannya.
4.Konsumen selalu berusaha mencapai
kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun
hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
5.Konsumen konsisten, artinya bila
barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak
berlaku sebaliknya
6.Berlaku hukum
transitif, artinya bila A lebih disukai
daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih
disukai daripada C
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu
sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang
harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen
mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility
menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan..
Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan
atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal
utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis
indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan
perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Definisi lain, elastisitas mengukur
seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk
meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa
dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen,
pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga
produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan
yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang
meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya.
Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan
permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan
harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan
keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan
demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya
mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita
kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus
memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen
akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen,
dan seterusnya.
Besar
kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien
elastisitas atau indeks elastisitas.
4 konsep elastisitas yang umumnya
dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)
Elastisitas Harga Permintaan
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
KRITERIA UKURAN
lEd >
1
: Elastis
lEd < 1
: In Elastis
lEd =
1
: Unitary
lEd =
0
: In Elastis Sempurna
lEd =
~
: Elastis Sempurna
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas
Permintaan
- Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan
untuk di gantikan oleh barang yang lain.
- Besarnya proporsi pendapatan yang
digunakan.
- Jangka waktu analisa.
- Jenis barang.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran mengukur besarnya
prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan
harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah
kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas
yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai berikut
(elastisitas busur):
Q2 – Q1
½ (Q2+Q1)
Es =
P2 – P1
½ (P2 + P1)
∆Q
½ (Q1+Q2)
Es =
∆P
½ (P1+P2)
Elastistas Silang
Untuk mengukur besarnya kepekaan
permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang
yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer
dan dapat berupa barang subtitusi.
QX2 – QX1
½ (QX1 + QX2)
Ec=
PY2 – PY1
½ (PY1 + PY2)
∆ QX
½ (QX1 + QX2)
Es=
∆ PY
½ (PY1 + PY2)
Elastistas Pendapatan
Untuk mengukur perubahan jumlah
barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus
dituliskan sebagai berikut:
Q2 – Q1
½ (Q1 + Q2)
Ey=
I2 – I1
½ (I1+ I2)
∆ Q
½ (Q1 + Q2)
Ey=
∆ I
½ (I1 +I2)
Contoh Elastis :
-Laptop
-Perhiasan
-Kendaraan
Contoh In elastis :
-Bahan baker
-Makanan
-Keb. Rumah tangga
- Perilaku produsen
PERILAKU
PRODUSEN
Produsen dan Fungsi produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi
adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah
faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Produksi jangka
pendek,yaitu bila sebagian faktorSeorang produsen atau pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam
keputusan:
1. berapa output yang harus
diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana
faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara
teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu
berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha
beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses
produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi
produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik
atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan
harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara
matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)
dimana Y = tingkat produksi (output)
yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input)
yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa
produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang
dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai
hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat
memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan
dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi
Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi
diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum
Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila
penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka
tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang
ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input
tersebut terus ditambahkan.
Hubungan produk dan faktor produksi
yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil
bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata
naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point)
B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang,
di mana produk marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih
terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan
hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata
masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada
titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C’
4. Pada titik M tercapai tingkat
produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata
menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan
hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap
positif.
Dari sifat-sifat tersebut dapat
disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns
dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing
returns,
b. produksi total dengan decreasing
returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan
analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan
produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan
analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.
Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis
dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi
produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi
ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat
menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum
menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi
produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat
ditulis : p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.Dalam hal ini pengusaha masih
dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input
yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
v Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi
Masyarakat
|
||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||
Pada
dasarnya pelaku kegiatan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan
Rumah Tangga Produksi (RTP). Sehingga apabila digambar dalam bentuk bagan
arus barang dan arus uang akan nampak sebagai berikut:
Penjelasan
bagan:
Jadi
dengan demikian, nomor 1 dan 4 merupakan arus faktor produksi dan barang.
Sedangkan nomor 2 dan 3 merupakan arus uang.
Dalam
skala yang lebih luas, arus lingkar kegiatan ekonomi akan nampak seperti di
bawah ini.Pada dasarnya bagan di atas menggambarkan peranan masing-masing
pelaku ekonomi.
Cobalah
Anda jelaskan bagan arus lingkaran kegiatan pelaku ekonomi di atas!
Pada
dasarnya bagan di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi.
|