Senin, 11 Maret 2013



penelitian tentang pencemaran bantaran sungai


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kemampuan kepada penilis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini yang berjudul “Analisis tingkat keseringan Masyarakat dalam membuang sampah pada bantaran sungai di kelurahan kasimpureng kec. Ujungbulu” untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada pelajaran ilmu pengetahuan social (IPS) pada sekolah menengah atas (SMA).
            Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna maka dari itu kami sebagai penulis mohon bimbingan dan sarannya kepada pembaca semua untuk perbaikannya
Bulukumba, 22 Mei 2012
Penulis

















Daftar Isi
BAB 1
A. Pendahuluan                                                   
A Latar belakang                                       ……………………………………………………..   1
B Rumusan masalah                                 ……………………………………………………..   1
C Tujuan                                                    ……………………………………………………..   1
D Manfaat                                                 ……………………………………………………..   1
BAB. II
A. Kajian Teori                                                      ……………………………………………………..   2
B. Kerangka Pikiran                                              ……………………………………………………..   2
BAB III
A.    Metologi penelitian                                                   
1.      Waktu dan tempat                              ……………………………………………………..   3
2.      Penggambaran                                   ……………………………………………………..   3
B.     Analisis data
1.      Jenis penelitian                                   ……………………………………………………..   4
2.      Hasil wawancara                                ……………………………………………………..   4
BAB IV
1.      Hasil penelitian                                   …………………………………………………….    5
2.      Pembahasan                                       …………………………………………………….    5
3.      Saran                                                   …………………………………………………….    5
4.      Kesimpulan                                         …………………………………………………….    5
5.      Daftar pustaka                                                …………………………………………………….    5



BAB I
A.   Pendahuluan
Sudah kita ketahui bahwa di dunia ini limbahnya sudah melimpah khususnya di Indonesia. Sudah berapa limbah yang mencemari lingkungan khususnya sungai, sebagian sungai di Indonesia sudah tercemar oleh limbah industry dan limbah rumah tangga.
            Pencemaran sungai banyak di sebabkan oleh kegiatan masyarakat. Khususnya di Bulukumba tepatnya di kecamatan Ujungbulu kelurahan Kasimpureng kebanyakan masyarakat di wilayah tersebut kurang memperhatikan kebersihan wilayahnya dikarenakan seringnya masyarakat membuang sampah di sungai sekitar alis JBK (jembatan kebbong).
            Kebiasaan masyarakat di kelurahan kasimpureng dalam membuang sampah di JBK dapat menyebabkan banyak dampak yang negative yang di timbulkan misalnya penyakit ataupun bencana alam. Tanpa sadar masyarakat sekitar JBK telah mengurangi potensi sungai tersebut karena kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai sejak dulu dan sampai sekarang sehingga sungai tersebut tterkenal dengan julukan JBK ( jembatan kebbong).
B.      Rumusan Masalah
1.      Apakah masyarakat sering membuang sampah di bantaran sungai atau JBK
2.      Apakah masyarakat mengetahui dampak negative jika membuang sampah di bantaran sungai atau JBK.
C.      Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui tingkat keseringan masyarakat membuang sampah di bantaran sungai alias JBK (Jembatan Kebbong)
2.      Untuk mengetahui kesadaran masyarakat mengenai dampak negative membuang sampah di bantaran sungai alias JBK (Jembatang Kebbong)
D.     Manfaat
1.      Manfaat untuk diri sendiri:
v  Agar kita bisa mengetahui bahwa membuang sampah di bantaran sungai memiliki dampak yang sangat buruk.
v  Agar kita dapat Mengetahui bahwa JBK sangat penting untuk keperluan manusia sehari – hari.
v  Agar kita bisa lebih menghargai lingkungan, khususnya sungai.
2.      Manfaat untuk masyarakat setempat:
v  Masyarakat dapat menggunakan JBK sebagai tempat transportasi kapal nelayan.
v  Lebih meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat.
v  Masyarakat dapat menggunakan JBK  sebagai tempat untuk mencari nafkah.
BAB II
A.   Kajian teori
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata
            Pencemaran air terutama di berbagai kota di Indonesia berdampak besar terhadap penurunan kualitas air nasional. Hasil pembuangan secara alami sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu daur ulang yang disebut daur hidrologi (Suryani, 1987).
                Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,
B.   Kerangka pikir





BAB III
A.   Metologi penelitian

1.      Waktu dan tempat
Kami melakukan penelitian pada waktu 15.00 sampai selesai. Bertempat di jln. Abd. Karim, kel. Kasimpureng, kec. Ujungbulu, kab. Bulukumba prov. Sulsel, Negara Indonesia planet Bumi merupakan planet ketiga dari matahari.
2.      Penggambaran
Penelitian kami lakukan dengan terjun langsung ke lokasi yang ingin kami teliti, di sana kami memperhatikan masyarakat yang membuang sampah di bantaran sungai sekitar atau biasa masyarakat biasa menyebutnya JBK (Jembatan Kebbong).kami juga sempat mewawancarai beberapa orang mengenai membuang sampah di bantaran sungai.

B.   Analisis data

1.      Jenis penelitian
Kami melakukan penelitian yang berjenis deskriptif, dengan cara mewawancarai masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai kel. Kasimpureng.
2.      Hasil wawancara
Dari wawancara yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil sebagai berikut.
BAB IV
A.   Hasil penelitian
            Dari hasil penelitian kita dapat mengetahui bahwa masyarakat kel.kasimpureng sering membuang sampah di sungai alias JBK, meskipun masyarakat mengetahui dampak negative membuang sampah di JBK namun karena terpaksa dan sudah menjadi kebiasaan maka mereka tetap membuang sampaah di sungai tersebut.

B.   Pembahasan
1.      Dampak negative yang di timbulkan:
-          Menyebabkan bencana alam yaitu banjir
-          Menurunnya kualitas air di sungai tersebut
-          Menyebabkan masyarakat dapat terjangkit berbagai penyakit dan masih banyak lagi.
2.      Upaya penanggulangan kebiasaan membuang sampah sembarangan :
-          Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan kepada masyarakat
-          Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang timbulkan apabila membuang sampah pada sungai
-           Memaksimalkan kinierja pemerintah dalam menaggulangi masalah – masalah tersebut

C.    Saran
Seharusnya masyarakat lebih menghargai lingkungan khususnya sungai dan tidak mencemari sungai karena sungai merupakan slah satu sumber kehidupan masyarakat yang paling penting. Mengenai kesadaran masyarakat mengenai lingkungan perlu di tingkatkan agar tingkat keseringan masyarakat membuang sampah di sungai dapat berkurang.
D.   Kesimpulan
Dari penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat khususnya di kel.kasimpureng, kab.bukukumba masih kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya di buktikan dari prilaku masyarakat sekitar yang sampai sekarang masih membuang sampah di bantaran sungai sekitar sehingga sungai tersebutt mendapatkan julukan JBK (Jembatan Kebbong) dari masyarakat  Bulukumba khususnya di kel.kasimpureng.
Daftar Pustaka
Suryani,(1987).ilmu pengetahuan alam.bukit_ tinggi/penerbit Yudistira
Analisis tingkat keseringan Masyarakat dalam membuang sampah pada bantaran sungai di kelurahan kasimpureng kec. Ujungbulu
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Ø Abd. Rahman N
Ø Fajar Hidayat Asbar
Ø Muh. Hadrian Hajriwang JB
Ø Muchlis
Ø Ilham Tasim
Ø Tri Yehezkiel Yacob




Tahun ajaran 2012 – 2013 SMAN 2 Bulukumba

Minggu, 21 Oktober 2012

jawaban silabus olimpiade ekonomi



v Kebutuhan manusia
-       1. Pengertian Kebutuhan
kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan.
-Macam - Macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia sangat bermacam-macam. Kebutuhan tersebut dapat digolongkan, sebagai berikut :a. Kebutuhan Menurut Intensitas 
1) Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Kata primer sendiri berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Secara umum kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, pakaian, dan rumah.
2) Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi, setelah kebutuhan primer terpenuhi. Adapun kata sekunder berasal dari kata scundus, yang berarti kedua. Contoh kebutuhan sekunder, yaitu meja, kursi,
3) Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga yang dipenuhi, setelahkebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kata tersier berasal dari kata tertius, yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier disebut juga kebutuhan mewah atau lux.
b. Kebutuhan Menurut Sifat
1) Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman,
2) Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau jiwa. Contoh: untuk menyegarkan pikiran manusia memerlukan hiburan,
c. Kebutuhan Menurut Bentuk

1) Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda berwujud, seperti tas, makanan, rumah, pakaian, dan lain-lain.
2) Kebutuhan Immaterial
Kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain
d. Kebutuhan Menurut Waktu
1) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit
2) Kebutuhan Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda
e. Kebutuhan Menurut Subjek
o   Kebutuhan IndividuKebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh: kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda.
2) Kebutuhan Kualitatif/Bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh : kebutuhan akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.
v Berbagai sumber ekonomi yang langkah dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
-      Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari yang tersedia.Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kehidupan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas.

-Faktor Penyebab Kelangkaan 
a. Keterbatasan sumber daya. Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbarui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
b. Perbedaan letak geografis. Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
c. Pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
d. Keterbatasan kemampuan produksi. Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.
e. Bencana alam. Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.
-Pengalokasian sumber daya ekonomi
Mengingat sumber daya ekonomi bersifat langka, pengalokasiannya harus memberi manfaat bagi manusia.
a. Sumber daya alam
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam dapat diperbarui tidak akan habis selama masih bisa dikembangbiakkan.Contohnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun sehingga tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contohnya bahan tambang dan minyak bumi.
b. Sumber daya modal
Sumber daya modal atau kapital memberi kontribusi bagi kegiatan produksi maupun pendukung sarana sosial dan ekonomi. Uang, mesin, peralatan industri, gedung, kendaraan, jalan raya, dan jembatan merupakan contoh modal. Modal ini digunakan untuk meningkatkan produksi dan pembangunan ekonomi.
c. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi dan pembangunan. Hal tersebut karena manusia itu sendiri adalah pelaksana utama dalam seluruh proses pembangunan maupun produksi. Dalam proses produksi ada dua unsur dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja dan kewirausahaan.
Sumber daya manusia memanfaatkan kekuatan fisik, keahlian, dan kepribadian manusia. Kekuatan fisik manusia tercermin dari kesehatan dan kemampuan fisiknya. Manusia yang sehat dan kuat tentu dapat bekerja dan belajar dengan baik. Selain fisik yang sehat dan kuat, keahlian yang dimiliki seseorang juga menentukan kualitas sumber daya manusia.

-Barang Ekonomi dan Barang Bebas


Barang ekonomi adalah barang berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Contoh sederhananya adalah beras, semua orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi beras, akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga ketika terjadi kelangkaan pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan yang ada.
Jenis-jenis barang ekonomi:
Berdasarkan segi kepemilikan:
1.                   Barang privat, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki seseorang.
2.                  Barang publik, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan umum.
Berdasarkan segi pemakaian:
1.                   Barang konsumsi, yaitu barang yang bisa langsung memenuhi kebutuhan, contohnya makanan.
2.                  Barang produksi, yaitu barang yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang lain, contohnya mesin.
Berdasarkan segi sifat pemakaian:
1.                   Barang substitusi, yaitu barang yang bisa saling menggantikan pemakaiannya, contohnya beras dengan sagu atau jagung.
2.                  Barang komplementer, yaitu barang yang pemakaiannya harus secara bersama-sama, contohnya mobil dengan bensin.
Berdasarkan segi sifat barang:
1.                   Barang konkret, yaitu barang yang fisiknya dapat dilihat, contohnya komputer.
2.                  Barang abstrak, yaitu barang yang secara fisik tidak dapat dilihat contohnya lagu.
Sedangkan barang bebas adalah barang berguna yang jumlah persediaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah permintaannya. Contohnya udara, air sungai, pasir di sungai. Berbeda halnya jika yang dijadikan contoh adalah air PDAM, air ini adalah barang ekonomi, karena persediaan terbatas, tapi permintaan jauh lebih banyak.
v  Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
-
Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
Pokok masalah ekonomi :
- produksi
- konsumsi
- distribusi.

-
Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
-
Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
-
Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
-
Bagaimana (How)


Pokok masalah ekonomi :
-Apa dan Berapa
- Bagaimana
- Untuk Siapa

Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?
-
Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?

Menghadapi masalah pokok ekonomi tersebut, bagaimana kita memecahkan pokok persoalan itu?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

-
Sistem Ekonomi Tradisional 
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
-
Sistem Ekonomi Terpusat 
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
-
Sistem Ekonomi Pasar 
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
-
Sistem Ekonomi Campuran 
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
v Biaya peluang
-Biaya peluang(opportunity cost) atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
v Sistem ekonomi
 -Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
-       Macam-macam sistem ekonomi  serta kebalkan dan kelemahan masing-masing sistem ekonomi dan cara memecahkan masalah ekonomi yang di anut
Sistem Ekonomi Tradisional (Traditional Economy)

Pengertian
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh ne-nek moyang sebelumnya. Sistem ekonomi tradisional yang diterapkan oleh masyarakat tradisional (terpencil) secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyara-kat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas mem-berikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi di sini yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem per-ekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. Sa-at ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam ke-hidupan sehari-hari.
 Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:

  • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
  • Hanya sedikit menggunakan modal.
  • Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
  • Belum mengenal pembagian kerja.
  • Masih terikat tradisi.
  • Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
  • Masyarakatnya tidak mempunyai peradaban/taraf hidup yang tinggi dan belum mengenal teknologi.
  • Masyarakatnya tidak mengenal perdagangan.
  • Semua aktivitas dilakukan secara turun-temurun menurut adat istiadat.
  • Peran sebagai produsen dan konsumen dilakukan oleh rumah tangga yang sama.
  • Kebutuhan masyarakatnya hanya pangan saja.
  • Perubahan dalam proses produksi dan konsumsi hampir tidak pernah berubah.
  • Masyarakatnya sulit menerima perubahan.
  • Masyarakatnya hidup dengan bercocok tanam, beternak dan berburu.
Kelebihan
 Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional antara lain:

ü      Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
ü      Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
ü      Tidak individualistis.
ü      Tidak terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.
ü      Anggota masyarakat tidak terbebani target tertentu karena kegiatan yang dilaku-kan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
 Kelemahan
 Kelemahan sistem ekonomi tradisional antara lain:

·         Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
·         Mutu barang hasil produksi masih rendah.
·         Masyarakat berbuat hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.
·         Tidak bertujuna mencari keuntungan, sehingga tidak ada motivasi untuk mencip-takan sebuah kemajuan.
·         Menganggap tabu terjadinya perubahan, sehingga sulit untuk berkembang.
·         Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Government Planned Economy)
Pengertian
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat domi-nan, berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian dan memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba dan alokasi sumber daya untuk mencapai tu-juan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pada sistem ini pemerintah menentukan ba-rang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang ter-sebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan perta-hanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduk-si, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiat-an ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umum-nya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah di-tinggalkan. Pencetus gagasan sistem ekonomi terpusat ini adalah Karl Marx.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut:
§         Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
§         Hak milik perorangan tidak diakui.
§         Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam ke-giatan perekonomian.
§         Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
§         Semua faktor produksi (sektor perekonomian) adalah milik pemerintah.
§         Sebagian besar modal dan alat produksi dimiliki oleh pemerintah.
§         Pemerintah menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian.
§         Pemerintah mentolerir pengangguran tersamar (orang-orang yang hanya bekerja beberapa jam saja dalam sehari).
§         Individu/kelompok tidak dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekono-mian.
 Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi terpusat antara lain:
ü      Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah eko-nomi lainnya.
ü      Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
ü      Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
ü      Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan yang merata.
ü      Jarang terjadi krisis ekonomi.
Kelemahan
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut:
·         Mematikan inisiatif individu untuk maju
·         Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
·         Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki kekayaan dan sumber daya ekonomi.
Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis (Market System/Price System)

Pengertian
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar dan setiap orang bebas berusaha, berdagang dan memiliki hak milik dalam melaku-kan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan laba sebesar-besarnya serta memberi-kan motivasi tersendiri bagi tiap individu untuk terus maju. Sistem ini sesuai dengan ajar-an dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Ia mengatakan bahwa “kemakmuran bangsa akan terjamin jika setiap orang diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri apa, berapa, di mana dan bagaima-na melakukan kegiatan ekonomi”. Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diha-rapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan mempero-leh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produ-sen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibat-nya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Un-tuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan perusahaan swasta untuk mencip-takan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permin-taan.
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu liberal klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi liberal tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan alami" yang dipahami oleh tokoh-tokoh eko-nomi liberal klasik tersebut. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan pa-ham tersebut. Konsep dari ekonomi liberal ialah bergerak kearah suatu sistem ekonomi pasar bebas dan sistem berpaham perdagangan bebas.
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula dite-mukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-ba-tas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan in-dividu. Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas mini-mum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).
Garis berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah diAustria dengan berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan digu-nakan oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Seperti halnya di Amerika Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished.
-Ciri-Ciri
Ciri-ciri dari sistem ekonomi pasar adalah sebagai berikut:
§         Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
§         Setiap orang bebas menggunakan  barang dan jasa yang dimilikinya.
§         Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
§         Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
§         Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
§         Persaingan dilakukan secara bebas.
§         Peranan modal sangat vital.
§         Peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kurang.
§         Segala sesuatu di dalam kegiatan ekonomi ditentukan oleh kondisi pasar.
§         Kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dilakukan sebesar-besarnya berda-sarkan mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan pe-nawaran (supply).
§         Harga ditentukan oleh kekuatan dalam pasar.
§         Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
§         Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
§         Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekono-mi.
§         Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber da-ya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
§         Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
§         Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
§         Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
§         Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi
- Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi pasar adalah:
ü      Menumbuhkembangkan inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam mengatur ke-giatan ekonomi karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
ü      Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
ü      Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku di pasaran dan adanya persaingan semangat antar masyarakat.
ü      Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif ekonomi (mencari laba).
ü      Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat

Kelemahan
Kelemahan dari sistem ekonomi pasar adalah:
·         Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
·         Munculnya monopoli yang dilakukan perusahaan dapat merugikan masyarakat.
·         Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
·         Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
·         Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
·         Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)
 Pengertian
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sis-tem perekonomian pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara sepertiAmerika Serikat. Meski-pun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa per-aturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-ba-rang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi (pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta).
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
§         Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
§         Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetap-kan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
§         Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang dalam kegiatan ekonomi.
§         Peran pemerintah ialah membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, mo-neter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
§         Sistem ini bervariasi antara negara yang satu dengan yang lainnya, tergantung situasi perekonomian negara yang bersangkutan.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Prancis merupakan salah satu negara yang melakukan sistem ekonomi campuran. Selama ratusan tahun, Prancis memadukan kebijakan sosialis dengan ekonomi pasar. Industri per-bankan, mobil, penerbangan, baja dan kereta api dijalankan sebagai milik negara. Semen-tara industri yang tidak begitu vital, dikuasai oleh swasta. Selama dua dekade terakhir,  Prancis mulai melepas perusahaan negara kepada swasta melalui privatisasi.              
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara Eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekono-mi campuran seperti, Malaysia, Prancis danIndonesia.  
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi Soviet,  dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
v  Perilaku konsumen dan produsen
-      Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai  dari Suatu barang?
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.

Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
    misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
    misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat     pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
    misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
    misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
 Apabila dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai suatu barang dapat terbagi sebagai berikut: 
 Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.
Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. 
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi  pelajar)
Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.
Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar. 
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen  mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.

-      Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen  adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal
a.Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan  masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
b.Faktor Internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku  manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.
Pendekatan Perilaku Konsumen
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan  yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung  pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total  (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1.Konsumen  rasional,  artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing  marginal  utility,  artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5.Total utility adalah additive dan  independent. Additive artinya daya guna dari  sekumpulan   barang  adalah  fungsi  dari  kuantitas  masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya  guna  suatu barang tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva  yang  menunjukkan kombinasi  2  (dua)  macam  barang konsumsi  yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
1.Konsumen rasional artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Konsumen  mempunyai  pola  preferensi  terhadap barang  yang  disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
3.Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu  artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
4.Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
5.Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
6.Berlaku  hukum  transitif,  artinya  bila  A  lebih  disukai  daripada  B  dan  B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.
4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai  dipakai dalam teori ekonomi mikro
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)
Elastisitas Harga Permintaan
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
KRITERIA UKURAN
lEd > 1                 : Elastis
lEd < 1                 : In Elastis
lEd = 1                 : Unitary
lEd = 0                : In Elastis Sempurna
lEd = ~                : Elastis Sempurna
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
  1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
  2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
  3. Jangka waktu analisa.
  4. Jenis barang.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai berikut (elastisitas busur):
Q2 – Q1
½ (Q2+Q1)
Es =
P2 – P1
½ (P2 + P1)
∆Q
½ (Q1+Q2)
Es =
∆P
½ (P1+P2)
Elastistas Silang
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan  barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
QX2 – QX1
½ (QX1 + QX2)
Ec=
PY2  – PY1
½ (PY1 + PY2)
∆ QX
½ (QX1 + QX2)
Es=
∆ PY
½ (PY1 + PY2)
Elastistas Pendapatan
Untuk mengukur perubahan jumlah  barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Q2 – Q1
½ (Q1 + Q2)
Ey=
I2  – I1
½ (I1+ I2)
∆ Q
½ (Q1 + Q2)
Ey=
∆ I
½ (I1 +I2)
Contoh Elastis :
-Laptop
-Perhiasan
-Kendaraan
Contoh In elastis :
-Bahan baker
-Makanan
-Keb. Rumah tangga
-      Perilaku produsen
PERILAKU PRODUSEN
Produsen dan Fungsi produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Produksi jangka pendek,yaitu bila sebagian faktorSeorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)
dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C’
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.
Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.
Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
v Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Masyarakat
http://e-dukasi.net/images/blank.gif
Pada dasarnya pelaku kegiatan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produksi (RTP). Sehingga apabila digambar dalam bentuk bagan arus barang dan arus uang akan nampak sebagai berikut:

http://e-dukasi.net/file_storage/modul_online/MO_80/Image/gambar%2026.gif
Penjelasan bagan:
1.
Rumah Tangga Konsumsi sebagai penghasil Faktor-Faktor Produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar Faktor-Faktor Produksi. Dari pasar Faktor-Faktor Produksi, Rumah Tangga Produksi membeli/ menggunakan Faktor-Faktor Produksi.
2.
Rumah Tangga Produksi memberikan/membayar balas jasa Faktor-Faktor Produksi dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba).
3.
Rumah Tangga Konsumsi akan menggunakan balas jasa yang diterimanya untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan Rumah Tangga Produksi.
4.
Rumah Tangga Produksi akan menyerahkan barang/jasa yang diproduksinya kepada Rumah Tangga Konsumsi melalui pasar barang/jasa.
Jadi dengan demikian, nomor 1 dan 4 merupakan arus faktor produksi dan barang. Sedangkan nomor 2 dan 3 merupakan arus uang.
Dalam skala yang lebih luas, arus lingkar kegiatan ekonomi akan nampak seperti di bawah ini.Pada dasarnya bagan di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi.
http://e-dukasi.net/file_storage/modul_online/MO_80/Image/gambar%2027.gif
Cobalah Anda jelaskan bagan arus lingkaran kegiatan pelaku ekonomi di atas!
Pada dasarnya bagan di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi.
1.
Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan Faktor-Faktor Produksi menjualnya ke pasar faktor produksi. Sebagai balas jasa akan diterima uang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
Dari penghasilannya, RTK akan membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar pajak kepada pemerintah atau membeli barang impor. Selisih dari penghasilan dengan pengeluarannya digunakan untuk ditabung.
2.
Rumah Tangga Produsen (RTP) membeli Faktor-Faktor Produksi dari RTK dan memberikan uang sebagai balas jasa RTK. Selanjutnya RTP memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau diekspor. Hasil penjualan tadi yang berupa uang digunakan selain untuk membayar Faktor- Faktor Produksi juga digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah dan melakukan investasi.
3.
Rumah Tangga Pemerintah memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak pribadi, pajak usaha, bea masuk dan sumber lain. Pendapatan ini digunakan pemerintah untuk membangun negara dengan cara belanja barang, membayar gaji pegawai negeri, memberikan subsidi dan lain-lain.

4.
Rumah Tangga Luar Negeri dalam bidang ekonomi melakukan kegiatan ekspor dan impor serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap negara.

-      Pelaku ekonomi
1. Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang – barang modal. Faktor – faktor produksi terseut akan ditawarkan kepada perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan.
2. perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen.
3. koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dalam mengembangkan usahanya koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
4. masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman. Oleh karena itu, melakukan kerja sama dengan masyarakat luar negeri sangat diperlukan karena pada dasarnya sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain.
5. negara/pemerintah
Pemerintah adalah badan – badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.
b . Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2), yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
v Peran consumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

1. Peran Konsumen
Pastinya anda sendiri pernah merasa bingung pada saat akan memilih barang. Dengan jumlah uang yang anda miliki, anda harus cermat dalam menentukan pilihan barang yang akan anda beli nantinya. Misalnya, anda diberi uang jajan sebesar 44.000,- per hari. Dalam satu hari, anda dapat menabung sebesar Rp 2.000,- Setelah selama satu bulan, tabungan anda sudah mencapai Rp 60.000,- Pada saat awal bulan berikutnya, anda berkeinginan membeli buku tulis, tas, pulpen, dan buku pelajaran.

Oleh karena semua kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sekaligus, mengingat dana yang tersedia terbatas, anda harus dapat memilih kebutuhan apa yang harus lebih diprioritaskan.

Beragamnya barang dan jasa yang ditawarkan oleh pihak produsen menuntut pemilihan barang dan jasa yang lebih selektif oleh setiap konsumen. Sebagai konsumen tentunya anda memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan suatu pilihan terhadap barang atau jasa. Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa konsumen memiliki perannya sebagai berikut.
-Konsumen sebagai pengguna dari dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen.
-Konsumen sebagai motivator bagi kegiatan perusahaan, karena semakin banyak barang atau jasa yang digunakan konsumen semakin tinggi motivasi produsen dalam memproduksi barang atau jasa tersebut.
-Konsumen dapat menciptakan efek berantai (multiplier effect), dalam terciptanya peningkatan pendapatan nasional (GNP), suatu negara.


2. Peran Produsen
Produsen merupakan salah satu peran dari para pelaku kegiatan ekonomi selain konsumen, pemerintah, dan luar negeri. Produsen memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Peran ini meliputi, produsen sebagai penyedia barang atau jasa yang dibutuhkan oleh para konsumen.
Terdapat dua tipe produsen dalam melakukan kegiatan produksinya. Pertama, tipe produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan Kedua, tipe produsen yang merugikan masyarakat. Produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dalam kegiatannya memerhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Pihak produsen memperoleh bahan baku dengan cara yang wajar (tidak dikuasai sendiri).
-Pihak produsen memberikan upah yang layak kepada karyawannya dengan memerhatikan kesejahteraannya.
-Pihak produsen dalam kegiatan produksinya sehari-hari tidak mengganggu lingkungan disekitarnya.
-Pihak produsen mengutamakan keselamatan karyawannya dalam berproduksi.
-Pihak produsen menghasilkan barang yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
-Pihak produsen menjamin kualitas barang yang dihasilkan terjamin dan dapat bertahan lama.
-Harga barang yang dihasilkan pihak produsen terjangkau oleh daya beli masyarakat pada umumnya.
Adapun pihak produsen yang merugikan masyarakat, dalam berproduksi akan melakukan hal-hal sebagai berikut.
-Produsen yang melakukan penimbunan bahan baku sehingga produsen lain mengalami kesulitan untuk mendapatkannya.
-Dengan alasan efisiensi, produsen membayar upah yang rendah kepada karyawannya dan sering tidak tepat waktu dalam pembayarannya.
-Produsen kurang memerhatikan keselamatan karyawannya.
-Produsen melakukan kegiatan produksi yang menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga menyebabkan ongkos social menjadi tinggi.
-Kualitas barang yang dihasilkan produsen rendah, sedangkan harga yang ditawarkan kepada konsumen tinggi.
-Pelayanan produsen kepada karyawan maupun kepada pelanggan kurang memuaskan.
v Permintaan dan penawaran
-      Pengertian Permintaan dan kurva permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat, harga, waktu, dan tempat tertentu. Permintaan akan barang dan jasa setiap orang tidaklah sama, karena masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).
Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik. Kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama.
-       Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:

1.            Harga barang ; Jika harga makin tinggi maka permintaan makin rendah dan begitu sebaliknya jika harga barang rendah maka permintaan akan barang tersebut makin tinggi.
2.            Pendapatan masyarakat ; Makin tinggi pendapatan seseorang maka makin besar daya beli yang ia miliki, sehingga permintaan akan barang dan jasa pun meningkat, dan begitu sebaliknya jika orang berpenghasilan rendah maka pemintaan akan barang dan jasa pun akan menurun.
3.            Selera masyarakat ; Jika selera masyarakat meningkat maka permintaan pun meningkat pula, dan sebaliknya. Selera masyarakat sering disebut mode atau tren.
4.            Kualitas barang ; Makin tinggi kualitas suatu barang maka keinginan (permintaan) orang untuk dapat memiliki barang tersebut makin besar.
5.            Harga barang lain yang berkaitan ; Harga barang lain yang dimaksud ini adalah barang substitusi. Yaitu barang pengganti yang sama fungsinya dengan barang yang dibutuhkan.
6.            Waktu ; Pada waktu-waktu tertentu permintaan terhadap barang dan jasa bisa meningkat dari pada hari-hari bisa, seperti pada saat lebaran atau hari-hari besar/istimewa yang lain.
7.            Jumlah penduduk ; Makin besar jumlah penduduk maka makin besar pula permintaan terhadap barang dan jasa, dan sebaliknya.
8.            Kejadian yang akan datang ; Isu sering kali dikembangkan untuk mempengaruhi permintaan agar dapat meningkat, seperti adanya berita tentang kenaikan BBM, kenaikan sembako dll.
-      Fungsi permintaan
Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. "Fungsi Permintaan" berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan. "Fungsi" adalah ketergantungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara grafik, digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal dan F menyatakan ketergantungan y terhadap x. Sedangkan "permintaan" adalah banyaknya barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalahPrice (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang), dan Fmenyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.
Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:
§  Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/86/Grafik_fungsi_linear_dan_kurva.jpg/200px-Grafik_fungsi_linear_dan_kurva.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
Grafik fungsi linear dan kurva
§  Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak
terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I.
§  Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
§  Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00, jumlah barang (q) yang diminta adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah.
-      Pengertian Penawaran dan kurva penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan  pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.

 Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas, artinya apabila harga pakaian batik naik maka jumlah pakaian batik yang ditawarkan ikut mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila harga pakaian batik dari Rp.500.000 menjadi Rp. 650.000 maka terjadi penambahan penawaran sebanyak 10 yaitu dari 15 menjadi 25.

-       faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:
·         Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.
·         Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
·         Harga barang pelengkap dan pengganti
Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.
·         Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
·         Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
·         Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
-       FUNGSI PENAWARAN
       Fungsi penawaran menghubungkan harga barang di pasar dengan jumlah yang ditawarkan produsen. Menurut hukum penawaran, pada umumnya bila harga suatu barang naik maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Curam kurva penawaran umumnya positif, Dlam kasus-kasus tertentu mungin juga dapat terjadi bahwa curam kurva penawaran nol atau tak terhingga.
       Seperti halnya pada kurva permintaan, sumbu y digunakan untuk harga barang setiap unitnya dan sumbu x untuk jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran :
Q = a + bP
Contoh :
Jika harga kamera jenis tertentu Rp 65,- (dalam ribuan), maka ada 125 kamera yang tersedia di pasar. Klau harganya Rp 75,- maka di pasar akan tersedia 145 kamera.
-      Pergerakan sepanjang kurva dan pergeseran kurva
Perubahan Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan

Sekarang kita akan berbicara tentang penentu permintaan. Kita mengerti bahwa sejumlah hal akan mempengaruhi kuantitas permintaan barang dan jasa tertentu baik dalam individu maupun pasar. Hal-hal yang dapat mempengaruhi permintaan adalah harga dari barang, pendapatan individu, harga barang terkait yaitu barang pengganti atau barang pelengkap, selera, ekspektasi, dan jumlah pembeli.
Kita juga akan berbicara mengenai permintaan pasar (Q0) dan permintaan individu (q0). Jika berbicara tentang permintaan individu, jumlah pembeli menjadi tidak relevan.
Bagaimanapun kita akan mencoba menggambar grafik dari fungsi ini sepenuhnya. Kita membutuhkan seluruh sumbu karena kita perlu satu sumbu untuk setiap penentu yang berbeda. Yang mana dua sumbu mudah, tiga sumbu memungkinkan, empat sumbu kita membutuhkan banyak waktu untuk menyebutkannya dalam grafik, dan gambar kita bisa jelek
Jadi, kurva permintaan adalah kuantitas dari fungsi harga itu sendiri.
Apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan ini? Kita misalkan penentu dari permintaan lain adalah tetap. Sangat penting untuk membedakan antara apa yang akan terjadi jika terjadi perubahan harga secara grafik, dan bagaimana ketika terjadi perubahan bukan harga secara grafik seperti yang dilakukan sebelumnya pada penawaran (blog sebelumnya).
Ketika terjadi perubahan harga, grafik bergerak dari satu titik ke titik lainnya pada kurva permintaan yang sama. Yaitu dari P1 ke P2 dan perubahan kuantitasnya dari Q1 ke Q2. Kita menyebut gerakan sepanjang kurva permintaan ini sebagai perubahan kuantitas yang diminta.


Sekarang mari kita lihat ketika terjadi perubahan bukan hargahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAsfrdxtlr8AOSn0kxTG6A5IZm78UnuEa-sG-qYKgGpYcV6t2N8w9Why2lkitQyoKRKG4KtSB6XJAqbHWN-uLWa6q-a5LXvlsFxHZJQSaildVOZiKcAWMTMobVJRGfmdgtdOKaZu3sptg/s320/Untitled3.jpg, misalkan perubahan pendapatan, perubahan selera, perubahan ekspektasi, dll.
Dalam kasus ini, selain terjadi perpindahan dari satu titik ke titik yang lain pada kurva permintaan yang sama, terdapat juga perubahan dalam hubungan mendasar antara harga dan kuantitas. Ini direpresentasikan malalui pergeseran kurva permintaan. Dan pergeseran kurva permintaan ini merujuk kepada perubahan permintaan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHiENZMc7UcSRbvW0p2bwWjIO5JOXelYJHKXVBlifl72uKFoKyb0SWNIkhaI_IEguvpj23JS8SF3hYFmk8AEnMSCp6p6n2BaRqHKTeXIW4FbvtLBjyjjqOY9JFJoGv_0qND__6V4ZD5-o/s400/Untitled4.jpg
Pada gambar pertama kita mempunyai kenaikan permintaan dimana pergeseran kurva permintaan ke kanan pada sumbu kuantitas, dan gambar kedua penurunan permintaan dimana pergeseran kurva permintaan ke kiri pada sumbu kuantitas.
Kenaikan permintaan : ketika semua harga tetap, kuantitas bergeser dari Q1 ke Q2 untuk setiap harga. Penurunan permintaan : ketika semua harga tetap, kuantitas menurun dari Q2 ke Q1 pada setiap harga.
Mari kita ringkas kembali!
Jika terdapat perubahan bukan harga, kita dapat melihatnya pada kenaikan permintaan dan penurunan permintaan.
Pada kenaikan permintaan, kurva bergeser ke kanan. Untuk setiap kuantitas tertentu yang diminta, konsumen bersedia membayar pada harga yang tinggi dari kuantitas yang dia bayar sebelumnya. Sedangkan pada penurunan permintaan, kurva bergeser ke kiri. Untuk setiap kuantitas tertentu yang diminta, konsumen bersedia membayar hanya pada harga terendah dari kuantitas sebelumnya.
Meskipun ini sudah cukup jelas, kita dapat berfikir perbedaan pergeseran baik horizontal maupun vertikal, hanya melalui kombinasi dari kenaikan permintaan dan penurunan permintaan.
Kenaikan permintaan dapat terjadi apabila :
- Pendapatan untuk barang normal meningkat
- Pendapatan untuk barang inferior menurun
- Harga barang pengganti meningkat
- Harga barang pelengkap menurun
- Selera untuk barang tertentu meningkat
- Jumlah pembeli dalam permintaan pasar meningkat

Penurunan permintaan dapat terjadi apabila :
- Pendapatan untuk barang normal menurun
- Pendapatan untuk barang inferior meningkat
- Harga barang pengganti menurun
- Harga barang pelengkap meningkat
- Selera untuk barang tertentu menurun
- Jumlah pembeli dalam permintaan pasar menurun



Perubahan Penawaran dan Pergeseran Kurva Penawaran
Perubahan harga dan perubahan pada apa yang kita sebut penentu bukan harga berprilaku berbeda dalam hal penawaran. Jika terdapat perubahan harga , kita dapat katakan sebagai perubahan kuantitas yang ditawarkan, dan pergerakan sepanjang kuva penawaran dari satu titik ke titik lain. Sebagai contoh pergerakan dari P1 ke P2, dimana perpindahan pada titik yang berbeda di kurva penawaran yang sama, katakan dari Q1 ke Q2.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP2AYsUNuFwEa_6xFkmU0J0ccR2FpK87Vyt12aoNkgz_9auHr92ZREPoMJLL4bomcK-s9Qt5pTrQYKPsbmhrmIYtJ5h1hA0oQG_jRdLOEMlXxH_VnqU15FaKO7T-ZN4JOIOPsJllm_w6Y/s200/Untitled.jpg
Di sisi lain ketika terdapat perubahan penentu bukan harga penawaran, misalkan perubahan teknologi, perubahan ekspektasi, dan perubahan jumlah penjual, dapat kita katakan sebagai perubahan penawaran.
Perubahan penawaran adalah pergeseran dari kurva penawaran, juga merupakan pergerakan dari satu titik ke titik lain pada kuva penawaran yang sama.
Disini kita memiliki kenaikan penawaran, yang berarti setiap harga yang diberikan menyediakan lebih dari kuantitas yang ada sebelumnya. Sedangkan penurunan penawaran berarti bahwa setiap harga yang diberikan menyediakan lebih sedikit dari kuantitas sebelumnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQJnZcJvbSTT2TtOIQNoccQlKfK9I35u2esl2g4NAx78QwRNGT_M5TJzgkUXV5RxID9vHoWrcVk6pdWwuVlVb-VS63axCbq0sXfN1pHsWMLIuJDGa3AgGiHoLVXb4xn268D-I_8iMbFkE/s320/Untitled2.jpg
Kita juga dapat berfikir bahwa suatu perubahan harga perlu untuk mencapai tingkat output tertentu. Ketika terjadi kenaikan penawaran, dibutukan harga yang lebih rendah untuk mempertahankan kuantitas output tertentu. Ketika terjadi penurunan penawaran, dibutuhkan harga yang lebih tinggi dalam rangka mempertahankan level output tertentu.
Meskipun secara teknis kita dapat berfikir tentang kurva penawaran ini, baik jika bentuknya pergeseran horizontal atau vertikal, kadang-kadang ini sangat membantu untuk berfikir tentang jarak horizontal yang konsisten. Pada peningkatan penawaran,pergeseran kurva penawaran ke kanan. Dan jika terjadi penurunan penawaran, pergeseran kurva penawaran ke kiri.
Mari meringkas apa yang telah kita pelajari tadi.
Ketika terjadi kenaikan penawaran, harga input menurun, teknologi meningkat, dan jumlah penjual meningkat.
Ketika terjadi penurunan penawaran, harga input bertambah, teknologi menurun, dan jumlah penjual menurun.
v  Hukum permintaan dan penawaran

    
-       Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

-       Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

v Keseimbangan pasar
-      Kurva Permintaan & Penawaran
A. Kurva Permintaan
Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta, jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik.
Kuantitas permintaan cenderung turun ketika harga naik karena dua alasan dasar :
1. Efek substitusi. Naiknya harga suatu produk akan mengakibatkan konsumen mencari substitusi yang harganya tidak naik. Misalnya saja, harga telur bebek naik, maka dapat diganti dengan telur ayam. (Produk substitusi adalah produk-produk yang memiliki fungsi sama/serupa).
2. Efek pendapatan. Apabila harga naik sementara pendapatan konsumen tidak berubah, maka daya beli riil konsumen tersebut berkurang.
Kuantitas yang diminta semua individu pada setiap tingkat harga dapat dijumlahkan untuk memperoleh permintaan pasar (market demand). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan pasar :
1. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah.
2. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.
3. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.
4. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.
Lima faktor diatas dapat mengakibatkan pergeseran kurva permintaan, karena merupakan faktor-faktor diluar harga. Perhatikan bahwa kenaikan/penurunan harga akan mengakibatkan permintaan berubah di sepanjang kurva permintaan, sedangkan kelima faktor diatas akan mengakibatkan pergeseran kurva permintaan.
B. Kurva Penawaran
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual), jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurva penawaran, yaitu :
1. Teknologi. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.
2. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin, dan material juga sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.
3. Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A.
4. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dls.
Sama seperti pada kurva permintaan, perubahan pada kelima faktor ini akan mengakibatkan pergeseran pada kurva penawaran. Kelima faktor ini adalah faktor diluar harga.
C. Keseimbangan (Ekuilibrium) Kurva Permintaan dan Penawaran
Kurva permintaan dan penawaran memiliki slope yang berlawanan. Apabila kedua kurva tersebut bertemu, yang berarti pada tingkat harga tertentu kuantitas diminta sama dengan kuantitas ditawarkan, maka terjadi keseimbangan (ekuilibrium) di pasar. Harga pada posisi ekuilibrium ini disebut juga harga kliring pasar (market clearing price).